Permainan kedua kubu memang berlangsung keras dan ketat sejak menit awal. Namun, setelah sempat bertukar ancaman, keduanya meningkatkan kewaspadaan.
Dengan tetap dituntut mencetak gol, masing-masing tim bermain semakin agresif. Selain keras saat bertahan, mereka juga ngotot saat menyerang. Hasilnya, bukan peluang gol yang terjadi, melainkan pelanggaran demi pelanggaran yang berujung kartu, termasuk dua kartu kuning yang diterima Klose.
Klose mendapat kartu kuning pertama akibat melanggar Branislav Ivanovic pada menit ke-12. Toh, itu tak membuatnya ragu untuk mengganjal Dejan Stankovic pada menit ke-37, yang kemudian berujung kartu kuning kedua.
Hanya semenit setelah Klose diusir, Serbia unggul berkat gol Jovanovic. Gol bermula dari umpan silang Krasic kepada Zigic. Zigic kemudian langsung meneruskan bola kepada Jovanovic, yang mengirim bola masuk gawang Serbia.
Keadaan tertinggal dan kehilangan satu pemain tak membuat Jerman menyerah. Sekuat tenaga, mereka tetap berusaha konsisten melancarkan serangan.
Hasilnya, sesaat sebelum peluit turun minum berbunyi, Jerman nyaris menyamakan kedudukan melalui Sami Khedira. Memanfaatkan kesalahan kiper Vladimir Stojkovic mengantisipasi bola, ia menembakkan bola yang, sayangnya, cuma membentur mistar gawang.
Bola kemudian mental ke Bastian Schweinsteiger, yang langsung menembakkan bola ke sudut kanan bawah gawang. Namun, di sana ada seorang pemain Serbia, yang kemudian mementahklan eksekusi Schweinsteiger. Itu merupakan peluang terakhir pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, Jerman mencoba melakukan tekanan. Serbia yang terkejut segera menggalang barikade. Toh, Jerman masih mampu menciptakan peluang demi peluang, yang sayangnya gagal membuahkan gol.
Salah satu yang paling krusial adalah ketika Jerman mendapat penalti, menyusul handsball yang dilakukan bek Nemanja Vidic. Lukas Podolski dipercaya melakukan eksekusi. Namun, tembakannya berhasil diblok Stojkovic.
Penyelamatan Stojkovic melambungkan moral dan gairah tempur Serbia. Mereka kemudian mulai mengatur barisan menyebur benteng "Der Panzer".
Setelah berjuang sampai menit ke-66, mereka hampir menggandakan keunggulan melalui Milan Jovanovic. Dari tengah kotak penalti, ia menembakkan umpan Milos Krasic, yang sayangnya membentur tiang kanan gawang Manuel Neuer.
Jerman belum menciptakan ancaman baru ketika pada menit ke-74, Zigic berhasil menanduk umpan Krasic ke tengah atas gawang Neuer. Namun, bola menolak masuk gawang dan melesat ke atas mistar.
Kegagalan demi kegagalan malah membuat Serbia semakin bernafsu menambah codet di muka Jerman. Sambil tetap menjaga fokus, mereka konsisten menekan lawan. Sayang, meski tak kebobolan, mereka gagal menambah gol sampai peluit berbunyi panjang.
Sepanjang pertandingan, Jerman menguasai bola sebanyak 58 persen dan melepaskan dua tembakan tepat ke gawang dari 16 usaha. Adapun Serbia menciptakan satu tembakan akurat dari sepuluh percobaan.
Jerman dan Serbia berada di Grup D bersama dengan Ghana dan Australia. Sementara Jerman, Serbia, dan Ghana mengoleksi tiga poin, Australia masih nol.
Namun, sementara Jerman dan Serbia sudah memainkan dua (dari tiga) pertandingan, Australia dan Ghana baru bermain sekali. Bila pada laga kedua Ghana mampu menang atas Australia, Jerman berada dalam masalah besar.
Pasalnya, pada pertandingan terakhir (ketiga), mereka akan bertemu Ghana, sedangkan Serbia akan bertemu Australia. Terlepas dari hasil Serbia-Australia, Jerman harus menang atas Ghana untuk bisa lolos ke putaran kedua.
Pemain:
Jerman: Neuer; Lahm, Mertesacker, Friedrich, Badstuber (Gomez 77); Schweinsteiger, Khedira; Mueller (Marin 70), Ozil (Cacau 70), Podolski; Klose
Serbia: Stojkovic; Ivanovic, Vidic, Subotic, Kolarov; Krasic, Stankovic, Kuzmanovic (Petrovic 75), Ninkovic (Kacar 69); Zigic, Jovanovic (Lazovic 79) (kmp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar