Pasukan Israel menyerang warga Palestina dan aktivis internasional yang melakukan aksi protes menentang pembangunan sebuah tembok penghalang ilegal di Tepi Barat.
Puluhan pengunjuk rasa juga ditangkap selama demonstrasi anti-dinding di desa Walaja di mana Israel telah menumbangkan puluhan pohon untuk membuka jalan bagi pembangunan penghalang.
Tembok pemisah yang kontroversial memotong lahan dari desa Palestina dan memisahkan Tepi Barat dari sisa wilayah-wilayah pendudukan.
Pada bulan Juni lalu, tentara Israel akhirnya tunduk kepada perintah pengadilan dan merobohkan bagian pagar pemisah di Bilin.
Dinding apartheid Israel telah menganeksasi sekitar 60 persen wilayah Bilin. Penduduk setempat telah mengadakan demonstrasianti-dinding setiap hari Jumat selama lebih dari enam tahun.
Setiap minggu, tentara Israel memblokir jalan mereka dan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pengunjuk rasa yang mencoba untuk mendekati lokasi pembangunan tembok apartheid.
Warga Palestina dan aktivis perdamaian internasional mengatakan bahwa dengan pembangunan tembok apartheid, Israel mencaplok tanah secara paksa dan ilegal yang dimiliki oleh warga Palestina.
Tel Aviv mulai membangun tembok pemisah Tepi Barat pada tahun 2000. Pengadilan Keadilan Internasional mengatakan dinding tersebut adalah ilegal dan harus dihancurkan.(fq/prtv/em)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar