PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menguatkan komitmen untuk menyediakan layanan telekomunikasi di pulau-pulau terluar Indonesia, tak hanya layanan telepon (suara) tetapi juga data (internet).
Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menegaskan tersedianya layanan telekomunikasi tersebut sangat penting, mengingat posisi beberapa pulau terluar secara geopolitik sangat strategis.
"Natuna merupakan pulau terluar Indonesia pertama yang memiliki akses Internet kecepatan tinggi. Sejak tahun 2007, layanan Speedy telah hadir di sana sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perseroan," kata Eddy Kurnia dalam keterangan resminya, Selasa 20 Juli 2010.
Adapun fasilitas yang dioperasikan Telkom di pulau tersebut meliputi tiga akses, yakni telepon, faksimili dan Internet broadband.
"Kami memiliki berkomitmen menggelar infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan informasi akibat keterpencilan wilayah geografis," tandasnya.
"Dewasa ini, terdapat 66.778 desa di Indonesia, dari jumlah tersebut baru sekitar 23.759 atau 36 persen yang terjangkau layanan telekomunikasi."
"Telkom telah bertekad untuk menjadi yang terdepan dalam pengelolaan USO (Universial Service Obligation) sekaligus terdepan dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di titik-titik terluar wilayah Indonesia," tutur Eddy.
Selain di Natuna, Telkom telah menggelar infrastruktur di Pulau Miangas yang berbatasan dengan Filipina dan Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura.
Setidaknya, sejumlah 12 titik wilayah terluar lain yang menjadi target pembangunan infrastruktur Telkom, yaitu: Pulau Marore (Utara Kepulauan Sangihe, berbatasan dengan Filipina), Pulau Marampit (Utara Kepulauan Talaud, berbatasan dengan Filipina), Pulau Sekatung (Utara Pulau Natuna, berbatasan dengan Vietnam).
"Selain itu, ada Pulau Tapeh (sebelah Timur Laut Timor Leste), Pulau Rondo (Utara Pulau Weh, Aceh), Pulau Berhala, P Fani (Utara Papua), Pulau Fanildo (Utara Papua), Pulau Bras (Utara Papua), Pulau Batek (berbatasan dengan Timor Leste), Pulau Dana (berbatasan dengan Australia), dan Pulau Sebatik (berbatasan dengan Malaysia).
Lebih dari sebatas pengelolaan USO, perseroan bahkan berkeinginan untuk menjadi yang terdepan dalam membangun infrastruktur di titik-titik terluar wilayah Indonesia.
"Kehadiran Telkom di pulau terluar dan wilayah terpencil semata-mata sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, karena apabila dilihat dari hitungan bisnis, pengoperasian fastel lokasi-lokasi tersebut tidak menguntungkan," pungkasnya. (v2s) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar