Mengunyah permen karet adalah kegiatan yang cukup mengasyikkan, dan nyaris bisa dilakukan kapan saja. Dengan memperkaya kandungan nutrisi, permen karet diharapkan bisa mengatasi masalah kurang gizi di Kenya, Afrika Timur.
Dikutip dari Xinhua, Kamis (17/6/2010), ide tersebut digagas oleh perusahaan permen karet asal Denmark, Gumlink. Untuk mengembangkannya, Gumlink menjalin kerja sama dengan Kenya Medical Research Institute (KEMRI).
Proyek yang baru saja dilakukan adalah menambahkan vitamin A dalam permen karet, dan mengedarkannya di sekolah-sekolah. Dr. Yeri Kombe dari KEMRI mengatakan, sedikitnya 4 sekolah di Mukuru, sebuah wilayah kumuh di Nairobi, telah berkesempatan mencicipi permen sehat ini.
Sebagian besar siswa sangat antusias dengan inisiatif tersebut, terutama sekali karena pada umumnya sekolah melarang siswanya mengunyah permen karet. Selain itu, para siswa juga senang dengan rasanya.
Proyek ini sebenarnya telah diungkap Gumlink dalam sebuah seminar tentang masalah kurang gizi yang berlangsung tahun lalu. Rencananya, permen karet rendah gula ini akan didistribusikan di kalangan anak berusia 3 hingga 5 tahun.
Di seluruh dunia, diperkirakan ada 140-250 juta balita yang mengalami kekurangan vitamin A. Dari angka tersebut, distribusi paling tinggi terdapat di wilayah Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.
Selain baik untuk kesehatan
mulut, mengunyah permen karet juga memberikan manfaat lain termasuk mengontrol berat badan, meredakan stres dan meningkatkan konsentrasi. Penelitian di Dental Research membuktikan, permen karet mampu mengurangi masalah mulut hingga 40 persen.
Para ahli berpendapat bahwa suplemen seperti permen karet tersebut bisa menjadi pelengkap dalam berbagai upaya meningkatkan kesehatan. Bukan hanya pemberian vitamin dan mineral tambahan, tetapi juga langkah-langkah praktis seperti pemasangan kelambu dan imunisasi.
(up/ver/dtk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar