Hewan ini memiliki panjang hanya beberapa milimeter dengan bentuk tubuh menyerupai ubur-ubur dengan cangkang pelindung.
Sebelumnya, organisme bersel tunggal yang hidup di lingkungan anaerobik (tanpa oksigen) telah ditemukan di masa lalu, tetapi para peneliti belum pernah menemukan hewan bersel banyak atau metazoa hingga sepuluh tahun terakhir.
Penemuan tersebut diungkapkan secara detail dalam jurnal BMC Biologi.
Dalam satu dasawarsa terakhir, peneliti Roberto Danovaro dari Polytechnic University of Marche di Ancona, Italia, beserta rekan-rekannya melakukan tiga ekspedisi di perairan selatan Yunani untuk mencari tanda kehidupan dengan menggunakan sampel lumpur dari basin dalam dan berkadar garam tinggi di Laut Mediterania dengan kedalaman lebih dari 3.250 meter.
Basin-basin ini sama sekali tidak mengandung oksigen, dan dipenuhi sulfida dalam level beracun.
Dalam lingkungan ekstrim ini, para peneliti hanya berharap akan melihat virus, bakteri, dan mikroba lain. Tubuh hewan multi-sel ini sebelumnya telah ditemukan dalam sedimen tersebut, tetapi para peneliti mengira hewan itu tenggelam ke laut dalam dari perairan atas yang masih beroksigen.
"Ternyata, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa hewan-hewan yang kami temukan tetap hidup," kata Danovaro, seperti diberitakan dari laman LiveScience. "Malah beberapa di antaranya mengandung telur," tambahnya.
"Ini adalah misteri nyata bagaimana makhluk dapat hidup tanpa oksigen, karena sampai sekarang kami berpikir hanya bakteri yang bisa melakukan ini.Kami tidak pernah berpikir bahwa kami bisa menemukan binatang tinggal di sana. Kita berbicara tentang kondisi ekstrim - penuh dengan garam, dengan tidak ada oksigen.." kata Danovaro.
Lisa Levin dari Lembaga Oseanografi Scripps mengatakan bahwa sebelum penemuan ini, tidak ada hewan yang ditemukan mampu hidup dan mereproduksi seluruhnya dalam ketiadaan oksigen. " Loriciferans jarang dilaporkan," katanya.
Levin juga mengatakan bahwa studi yang lebih besar tentang hewan-mikroba di lingkungan yang ekstrim di lautan yang ada di Bumi bisa membantu menjawab pertanyaan tentang kemungkinan adanya kehidupan yang ada di planet lain dengan atmosfer yang berbeda
Makhluk berukuran panjang kurang dari 1 milimeter ini bernama loricifera. Hewan-hewan ini nampak seperti ubur-ubur yang baru tumbuh dari sebuah tempurung.
Mikroskop elektron menemukan bahwa tiga spesies baru loricifera ini tidak memiliki mitokondria, komponen pembuat energi di dalam sel makhluk hidup yang antara lain berfungsi menghasilkan energi dari oksigen.
Sebaliknya, mereka memiliki sejumlah besar organel menyerupai hydrogenosom, bentuk anaerobik dari mitokondria, yang ditemukan dalam organisme bersel tunggal yang menghuni lingkungan tanpa oksigen.
"Penemuan baru yang menggembirakan ini membuka jalan untuk menyingkap kehidupan metazoa di lingkungan bebas oksigen lainnya, sebagai contoh di bawah permukaan laut di bawah vent hidrotermal atau zona subduksi, atau di basin-basin anaerobik lain," kata pakar oseanografi biologi, Lisa Levin, merujuk pada zona subduksi di mana terletak lempeng tektonik Bumi yang kadang menimbulkan gempa bumi.
"Tempat paling baik untuk melakukannya kemungkinan di Basin Cariaco dan Laut Hitam, dan juga basin-basin di perairan selatan California dan Baja California," tambah Levin. (ar/vs/mba) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar