Meski peristiwa 11 September 2001 sempat digunakan oleh negara-negara Barat terutama Amerika Serikat untuk menyudutkan Islam, namun insiden itu memberikan hikmah tersendiri bagi bank-bank Islam. Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan insiden September kelabu itu justru membuat bank syariah di seluruh dunia meningkat pesat.
Pasalnya, para investor atau nasabah Muslim yang semula menyimpan uangnya di bank-bank konvensional di Amerika dan negara Barat lainnya khawatir dananya bakal dibekukan akibat peristiwa tersebut. Mereka lantas memindahkan depositonya ke bank-bank Islam. ”Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa serangan 11 September di Amerika Serikat telah memberikan dampak positif terhadap aset bank-bank Islam, mungkin karena Muslim dan investor, yang secara tradisional berinvestasi di Barat, terpaksa menyimpan uang lebih banyak di negara mereka karena takut dibekukan,” ujar lembaga keuangan internasional yang berbasis di Washington itu.
”Meski peristiwa 11 September dan melonjaknya harga minyak terjadi di waktu hampir bersamaan, namun pengaruhnya terhadap perkembangan perbankan syariah berbeda-beda. Ini menyiratkan adanya perbedaan dengan pandanga konvensional bahwa serangan 11 September tidak mempengaruhi difusi perbankan syariah,” jelas IMF.
Penelitian IMF itu menegaskan bahwa meskipun kenaikan harga minyak ikut memberikan dampak positip bagi perkembangan bank Islam tapi itu tidak terjadi secara simetris. IMF mencatat bahwa perbankan Islam, yang terkonsentrasi di Timur Tengah dan Malaysia, mulai menjadi pemain utama dari semula pemain pinggiran selama beberapa dekade terakhir.
”Karena populasi Muslim masih belum mendapatkan porsi bank yang memadai, kini mulai diberikan pembiayaan yang sangat besar bagi proyek-proyek infrastruktur seperti jalan dan perumahan di seluruh Muslim dan dunia, sehingga pengembangan perbankan syariah dapat mendorong pertumbuhan wilayah dan dapat menjadi bagian dari solusi untuk proses pembangunan yang selama ini berjalan lambat,” ujar hasil penelitian IMF itu.
Namun, penelitian IMF itu juga memercayai bahwa perbankan Islam untuk saat ini baru sebatas sebagai pelengkap bagi bank konvensional, dan bukan sebagai penggantinya. Muslim yang taat akan mencari produk tertentu yang tidak disediakan bank konvensional ke bank syariah. ”Sistem perbankan konvensional yang telah berfungsi dengan dengan platform dan sumber daya manusianya diharapkan bisa berbagi untuk ikut menyebarkan perbankan syariah.” (Budi Raharjo/IOL/RoL/dkt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar