25 April 2010

Bangkit Kembali Membangun Bisnis Setelah Mengalami Kerugian

Bisnis design interior kapal laut mungkin bukan bisnis populer yang sering kita dengar, tetapi dari bisnis inilah Ibu Hj. Endang Isniati dapat menghidupi keempat anaknya hingga tamat kuliah. Bisnis yang digelutinya dari Tahun 1991 bersama mendiang suaminya ini sempat merugi dan membuat dirinya terkena stroke ringan. Tetapi perlahan dengan kekuatan dzikir dan keyakinannya akan rizki Allah bisnisnya kembali bangkit.

Memulai Bisnis Bersama Suami

Bermula dari seringnya ikut mengerjakan proyek di bidang pengerjaan kapal laut mulai dari interior, bodi kapal dan instalasi-instalasi kapal hingga akhirnya Ibu Endang merasa tertarik dengan bidang interior terutama interior kapal laut. Kemudian ia mengajak suaminya untuk terjun bersama membangun perusahaan sendiri yang khusus bergerak dibidang interior. Dan ternyata suaminya pun menyenangi pekerjaan interior ini. Pada Tahun 1991 berdirilah perusahaan dengan nama PT. Alas Waktu Perkasa.

Karena sama-sama menyenangi pekerjaan, Ibu Endang dan suami menjalankan bisnisnya dengan sepenuh hati dan tidak merasakan susah dan capeknya. Meski terkadang ketika mengerjakan proyek selalu saja ada masalah, seperti telatnya pembayaran dan kesulitan untuk mendapatkan tenaga ahli yang benar-benar cocok dan mau bekerjasama.

Mengambil Hikmah dari Kerugian

Pada tahun 1999 seorang kepercayaan Ibu Endang dan suami menawarkan untuk menangani suatu proyek pengadaan barang yang akan memberikan keuntungan cukup bagus. Sebenarnya proyek yang ditawarkan bukanlah bidang pekerjaan yang biasa ditangani, namun karena percaya dengan kredibilitas orang yang menawarkan akhirnya mereka setuju dengan proyek yang ditawarkan. Tetapi setelah semua waktu, uang dan tenaga tercurah untuk proyek tersebut, ternyata teman yang dipercayai tersebut tidak memegang amanah dan menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan Ibu Endang.

Ibu Endang sempat mengalami stroke ringan akibat kerugian dan kekecewaannya terhadap orang kepercayaannya. Bisnisnya mengalami kemunduran untuk beberapa waktu. Namun, Ibu Endang menyadari bahwa ini adalah cobaan dan beliau mencoba untuk mengambil hikmahnya. Ibu Endang menyadari bahwa sebenarnya proyek yang ditawarkan bukanlah bidangnya, tetapi karena kepercayaan dan keuntungan yang cukup menggiurkan sehingga Bu Endang menjadi tergiur. Menghadapi cobaan tersebut Ibu Endang tak lepas berdzikir dan beristigfhar berserah pada Allah, hingga akhirnya stroke yang ia alami sembuh dengan sendirinya dan perlahan ia dan suami dapat kembali mengumpulkan modal dan membangun kembali bisnisnya.

Cobaan itu Datang Lagi

Setelah dapat kembali menata bisnis yang telah mundur, dan belum lama dapat keluar dari kesulitan, Allah memberikan cobaan kembali pada Ibu Endang. Suami sang belahan hati yang selalu berjuang bersama menjalankan bisnis dipanggil oleh yang Maha Memiliki. Sungguh pukulan yang sangat berat bagi Ibu Endang. Selama ini ia terbiasa berdampingan dengan suaminya baik dalam menjalankan bisnis maupun rumah tangganya.

Selama tiga bulan Ibu Endang tidak mau keluar rumah dan hampir selama enam bulan enggan mengurusi bisnisnya. Tetapi dukungan anak-anaknya dan saudara-saudara kembali membangkitkan Ibu Endang. Ia menyadari meski anak pertamanya telah menikah, tetapi ketiga anak-anaknya yang lain masih membutuhkan biaya untuk melanjutkan sekolah dan kuliahnya. Akhirnya perlahan-lahan dengan semangat dari anak-anaknya ia dapat kembali menjalani hidupnya seperti biasa dan kembali mengurusi bisnisnya.

Semenjak kematian suaminya, Ibu Endang terpaksa mengganti nama perusahaannya menjadi PT Karyakreasi Dwi Prakarsa untuk memudahkan pengurusan surat-surat perusahaannya. Alhamdulillah hingga saat ini usianya telah mencapai 55 tahun Ibu Endang masih aktif menjalankan bisnisnya. Dan saat ini perusahaannya telah berkembang tidak hanya menangani interior kapal laut tetapi juga interior rumah, salon atau kantor. (em)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar