08 April 2010

Rahasia "Kotor" Para Miliarder Bersahaja Di Dunia

Aset kekayaan para pelaku usaha global meningkat. Malah, pengusaha China bertambah yang masuk daftar 1.000 orang terkaya versi Forbes.

Pascakrisis global pundi- pundi kekayaan para miliarder dunia tetap bertambah. Berdasarkan laporan daftar orang terkaya di dunia yang diberitakan oleh Forbes, setidaknya terjadi peningkatan nilai kekayaan, yakni dari 254 miliar dollar AS menjadi 342 miliar dollar AS atau naik sekitar 10 miliar dollar AS pada 2010.




Selain itu, jumlah miliarder juga bertambah, yakni dari 793 orang menjadi 1.010 orang pada 2010. Namun jumlah tersebut masih jauh di bawah total miliarder 2008 sebelum krisis global yang mencapai 1.125 orang.

“Perekonomian global tengah berbenah diri. Financial market kembali bergeliat, khususnya emerging market,” papar Steve Forbes, pemimpin Majalah Forbes. Menurut Steve, kondisi tersebut terlihat dari peningkatan aset-aset kekayaan para pelaku usaha secara global.

“Ada peningkatan sekitar 50 persen dari kekayaan global jika dibandingkan dengan tahun lalu (2009),” tandasnya.

Ini merupakan daftar orang terkaya ke-24 yang dikeluarkan Forbes. Untuk menyusun listing orang terkaya di dunia, Forbes menyebarkan sekitar 40 reporter di 55 negara dunia guna melakukan penilaian aset-aset yang dimiliki 1.011 miliarder.

Selain kepemilikan saham yang diperdagangkan kepada publik, Forbes juga mencatat kekayaan pribadi dari para miliarder, termasuk lukisan, pesawat, kapal layar, dan uang tunai.

Pemulihan perekonomian global pascakrisis telah mengubah peta kekuatan miliarder dunia. Berdasarkan Daftar Miliarder Forbes 2010, konglomerat Meksiko Carlos Slim (70) tercatat sebagai orang terkaya di dunia mengalahkan pendiri Microsoft Bill Gates yang menduduki posisi kedua.

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Slim hingga awal 2010 senilai 53,5 miliar dollar AS, naik sekitar 18,5 miliar dollar AS selama 12 bulan terakhir.

Sedangkan kekayaan Gate pada 2010 diperkirakan senilai 53 miliar dollar AS. Sementara peringkat ketiga diduduki investor Warren Buffet dengan prediksi nilai kekayaan mencapai 47 miliar dollar AS. Meski menduduki peringkat ketiga, Buffet dianggap sebagai investor yang paling berhasil dalam persaingan di Wall Street.

Pasalnya, investor berusia 79 tahun itu mampu bertahan di tengah terpaan badai krisis finansial yang tentu saja berimbas pada sektor investasi di AS.

Kekayaan CEO Berkshire Hathaway itu naik 10 miliar dollar AS dari 37 miliar dollar AS saat Negeri Paman Sam dilanda krisis keuangan.

Bagi Slim, laporan audit Forbes tersebut merupakan hasil spektakuler yang pernah diraih taipan komunikasi Meksiko.

Sebelumnya, pemilik perusahaan America Movil, operator telepon seluler terbesar di Amerika Latin itu menduduki peringkat ketiga pada tahun lalu atau di bawah Gates.

Laporan Forbes juga menandakan kali kedua bagi Gates (54) kehilangan mahkota sebagai peringkat pertama miliarder dunia. Kendati demikian, nilai kekayaan Gates diperkirakan naik pesat dibandingkan dengan tahun lalu, yakni menjadi 40 miliar dollar AS.

Miliarder Asia sekalipun demikian, daftar miliarder keluaran Forbes itu masih didominasi para konglomerat AS.

Namun, jumlah tersebut turun sekitar 5 persen dibanding tahun sebelumnya dengan dominasi sekitar 45 persen.

Sedangkan dominasi para miliarder asal Eropa masih berada di bawah AS dengan 248 orang. Orang terkaya di Eropa adalah Bernard Arnault, 61, pengusaha asal Prancis yang memegang hak penjualan Louis Vuitton, Moet & Chandon, dan barang mewah lainnya. Perkembangan pesat justru ditunjukkan miliarder dari kawasan Asia.

Sekitar 104 taipan baru asal negara di Asia berhasil masuk dalam daftar Forbes. Alhasil, jumlah miliarder Asia saat ini hanya berselisih 14 orang dengan Eropa.

Sejauh ini, sebelas negara di Asia, termasuk China, India, Turki, dan Korea Selatan mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Capaian ini karena didorong meningkatnya aktivitas di pasar saham Asia. Pencapaian pesat justru dialami China yang berada di bawah AS.

Dari daftar Forbes, sekitar 65 miliarder dunia berasal dari China. Jika digabungkan dengan Hong Kong, China memiliki 89 miliarder, termasuk 27 di antaranya wajah baru.

Ini merupakan kali pertama bagi China memiliki miliarder terbesar kedua di dunia setelah AS. Keadaan ini semakin memperlihatkan China adalah kekuatan ekonomi baru di dunia.

Kondisi tersebut, salah satunya, didukung oleh membaiknya aktivitas perdagangan di China. Pada Februari, ekspor China tumbuh 45,7 persen menjadi 94,5 miliar dollar AS dibandingkan periode yang sama 2009.

Sementara itu, impor China melonjak 44,7 persen dibandingkan Februari tahun lalu menjadi 86,9 miliar dolar. Surplus perdagangan China mencapai 7,61 miliar dolar AS selama Februari, atau naik 57,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dengan dirilisnya daftar miliarder dunia oleh Forbes semakin menandakan perubahan peta perekonomian global.

Dalam beberapa tahun terakhir kondisi perekonomian global selalu didominasi AS dan Eropa. Kini, Asia dan Amerika Latin mulai menunjukkan eksistensinya sebagai peguasa baru di ekonomi dunia.

Setidaknya satu kali dalam hidup, pernahkah Anda berfantasi menjadi orang yang bergelimang harta? Lantas, apa yang akan Anda lakukan dengan uang miliaran atau triliunan di tangan Anda?

Memang tidak sedikit jumlah orang kaya di planet ini. Namun percaya atau tidak, masih ada di antara orang-orang kaya dunia tersebut yang hidup relatif normal, dalam arti hidup seperti orang kebanyakan.

Rahasia "kotor" dari orang-orang kaya bersahaja ini adalah bahwa mereka tidak bertingkah laku seperti orang kaya. Mereka sibuk berhemat dan berinvestasi demi masa depan, daripada menghambur-hamburkan uang hanya untuk kepentingan sesaat.

Coba simak beberapa orang kaya bersahaja di dunia berikut ini, seperti diberitakan dari laman San Francisco Chronicle.

1. Warren Buffett
Buffett adalah seorang investor sukses, pebisnis, sekaligus filantropis, dan pemilik Berkshire Hathaway. Namun, rahasia sebenarnya dari kekayaan pribadi Buffett mungkin adalah kegemarannya untuk berhemat. Pemilik harta kekayaan senilai US$47 miliar ini menjauhi rumah dan benda-benda mewah. Bersama istrinya, pria 79 tahun ini masih tinggal di rumah sederhana mereka di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat yang mereka beli dengan harga US$31.500, lebih dari 50 tahun lalu. Meski Buffett sering menikmati hidangan di restoran terbaik di berbagai belahan dunia, bila disodori pilihan, Buffett akan lebih memilih burger dan kentang goreng beserta Coke cherry dingin. Saat ditanya mengapa dia tidak memiliki sebuah kapal pesir, Buffett menjawab: "Kebanyakan mainan cuma menimbulkan rasa nyeri di leher."

2. Carlos Slim
Nama Carlos Slim belum terlalu dikenal orang bila dibandingkan dengan nama-nama besar macam Bill Gates. Namun, pria warga Meksiko ini baru saja dikukuhkan sebagai orang paling kaya sejagat, mengalahkan pendiri Microsoft tersebut. Kekayaan Slim bernilai lebih dari US$53 miliar. Meski dia bisa membeli berbagai barang mewah duniawi, Slim hampir tidak pernah memanfaatkan kesempatan itu. Seperti Buffett, Slim tidak memiliki kapal pesiar atau pesawat, dan tetap menghuni rumah yang sama sejak 40 tahun lalu.

3. Ingvar Kamprad
Kamprad, pendiri ritel furnitur terkemuka asal Swedia, Ikea. Bagi Kamprad, mencari cara untuk menghemat uang bukan hanya persoalan konsumennya, tetapi juga menjadi nilai berharga bagi dirinya sendiri. Kamprad pernah berujar, "Orang-orang Ikea tidak mengendarai mobil mencolok atau tinggal di hotel-hotel mewah." Aturan tersebut berlaku juga bagi dirinya, pendiri perusahaan ritel Ikea. Dia sering menggunakan kereta untuk mengurus bisnisnya yang tersebar di mana-mana. Untuk urusan di dalam kota, Kamprad cukup memanfaatkan bus kota atau mengendarai mobilnya yang telah berumur 15 tahun, sebuah Volvo 240 GL.

4. Chuck Feeney
Feeney tumbuh besar sebagai seorang keturunan Amerika-Irlandia saat terjadi Depresi Besar di Amerika Serikat. Faktor itu bisa jadi mempengaruhi gaya hidup hemat pria kelahiran 23 April 1931 ini. Dengan motto pribadi "Saya ditakdirkan untuk bekerja keras, bukan untuk menjadi orang kaya," salah seorang pendiri Duty Free Shoppers ini diam-diam menjadi seorang miliuner dunia.

Namun, hal lain yang juga dilakukan diam-diam adalah bahwa Feeney memberikan nyaris semua kekayaannya ke yayasan kemanusiaan, Atlantic Philanthropies. Selain memberikan lebih dari US$600 miliar ke almamater Cornell University, dia juga menyumbangkan miliaran dolar ke berbagai sekolah, rumah sakit, dan badan penelitian. Feeney bahkan mengalahkan Buffett dan Kamprad dalam "kategori donasi".

Pemakai rutin fasilitas transportasi umum ini juga selalu terbang menggunakan kelas ekonomi, membeli pakaian dari toko ritel, dan tidak menghamburkan uang hanya untuk membeli rak sepatu besar. "Kita hanya bisa mengenakan satu pasang sepatu dalam satu kali kesempatan," katanya. Dia juga membesarkan anak-anaknya dengan cara normal, yakni dengan meminta mereka bekerja paruh waktu saat musim panas seperti yang dilakukan anak-anak remaja di Amerika.

5. Frederik Meijer
Toko-toko kelontong Meijer banyak tersebar di Midwest, Amerika Serikat. Nilai kekayaan Meijer mencapai lebih dari US$5 miliar, dan hampir separuh dari kekayaan itu justru ditimbun saat pendapatan bersih bisnis Meijer anjlok pada 2009.

Seperti Buffett, Meijer membeli mobil dengan harga logis dan mengendarai mobil-mobil itu sampai tidak bisa digunakan lagi. Seperti Kamprad, Meijer memilih motel-motel biasa saat bepergian untuk urusan bisnis. Dan seperti Chuck Feeney, Meijer fokus pada sesuatu yang bisa diberikan pada masyarakat, dan bukan memboroskan uang untuk kepentingan pribadi. (fn/vs/kj) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar