12 September 2010

Agar Idul Fitri Lebih Nikmat: Rayakan Lebaran dengan Berbagi

Agar Idul Fitri Lebih Nikmat: Rayakan Lebaran dengan Berbagi

Ramadhan telah selesai, dan kaum muslim di seluruh dunia menyambut Idul Fitri. Sebagian orang berbondong-bondong membeli baju dan celana baru, sebagian lagi telah jauh-jauh hari merencanakan jadwal untuk bersilaturahim dan open house. Idul Fitri merupakan hari raya berbahagia bagi kaum muslim di seluruh dunia, di saat keluarga, kerabat, handai taulan, dan sahabat berkumpul untuk saling bertukar ucapan selamat.

Ketika kebanyakan orang menikmati waktu mereka selama Idul Fitri dengan berkumpul bersama keluarga. Tapi tak sedikit pula orang yang mungkin menikmati Idul Fitri penuh kesepian, kesendirian, kesedihan, dan bahkan penderitaan. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki keluarga dan teman. Mereka juga tak memiliki uang sepeser pun untuk membeli baju baru, dan untuk merasakan kebahagiaan Idul Fitri.

Jika demikian, pertanyaannya adalah apa peranan yang harus dilakoni para remaja dan pemuda muslim terhadap orang-orang fakir-miskin yang terabaikan? Bagaimana kita bisa membuat mereka tersenyum?

Bayangkanlah!

Tutuplah kedua mata kalian, lalu bayangkan sejenak bahwa kalian akan merayakan Idul Fitri tanpa kehadiran keluarga; tanpa kehangatan dan canda tawa anggota keluarga. Bayangkan lagi bahwa kalian tidak memiliki kerabat, teman, atau siapa pun yang bisa berbagi kebahagiaan Idul Fitri dengan kalian. Bayangkanlah untuk sejenak bahwa kalian tidak dapat memenuhi impian sederhana membeli pakaian baru yang dipakai pada saat Idul Fitri, karena ada sesuatu yang lebih penting untuk dibeli, semisal makanan dan obat.

Semua hal di atas terjadi pada banyak orang-orang fakir-miskin, yatim-piatu, atau orang-orang jompo yang tinggal di panti-panti pengasuhan. Mereka menghabiskan waktu Idul Fitri dengan diliputi perasaaan dukacita dan kesedihan. Mereka berharap bahwa seseorang akan mengunjungi mereka, untuk berbagi kebahagiaan hari raya.

…Apakah kita akan melupakan penderitaan dan kesedihan orang-orang fakir-miskin, sementara kita bersenang-senang dengan keluarga dan sahabat?...

Kita harus bertanya kepada diri kita; apakah kita akan melupakan penderitaan dan kesedihan orang-orang fakir-miskin, sementara kita bersenang-senang dengan keluarga dan sahabat? Jika Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita untuk bisa berbahagia saat hari raya, lalu mengapa kita tidak mau menyisihkan harta untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya, sehingga mereka pun dapat berbahagia seperti kita?

Allah SWT meminta kita untuk membantu orang-orang yang kekurangan secara finansial maupun emosional. Orang-orang tua jompo tidak pernah memilih untuk tidak dikunjungi anak-anak dan cucu-cucu mereka pada saat Idul Fitri. Orang-orang dan anak-anak yatim-piatu pun tidak pernah memilih untuk hidup sendiri tanpa dikelilingi keluarga. Dan orang-orang miskin tidak pernah memilih untuk hidup miskin. Mereka semua tidak menginginkan itu.

Jika demikian, sudah seharusnya kita berbagi kebahagiaan dengan mereka yang ditakdirkan tidak seberuntung kita dalam hal-hal keduniaan. Allah memberi kesejahteraan dan kesehatan kepada kita, untuk menguji kita; apa yang akan kita lakukan dengan kesejahteraan dan kesehatan yang telah diberi-Nya. Apakah kita akan membantu dan menolong orang-orang yang kesusahan? Apakah kita akan mengingat mereka yang hidup terabaikan dan merana? Ataukah kita akan sibuk memperkaya diri dan keluarga kita, dan lupa kepada mereka yang hidup kesusahan?

…sebagai remaja dan pemuda muslim, kita mesti meluangkan waktu sejenak untuk membantu orang-orang yang kesusahan. Idul Fitri tidak melulu menyenangkan diri sendiri, tapi juga kesempatan baik untuk membantu orang lain…

Peranan Kita

Tidak diragukan lagi, setiap kita pastinya disibukkan dengan beragam hal untuk menyambut hari raya. Tapi sebagai remaja dan pemuda muslim, kita mesti meluangkan waktu sejenak untuk membantu orang-orang yang kesusahan. Hari Idul Fitri tidak melulu soal membahagiakan dan menyenangkan diri sendiri, tapi juga merupakan kesempatan baik untuk mengulurkan tangan membantu orang lain, dan membuat wajah mereka tersenyum. Kalian mungkin bertanya, “Bagaimana caranya kita bisa membantu mereka?” Maka di bawah ini ada beberapa cara atau tips, yang dinukil dari berbagai sumber.

Untuk yatim-piatu:

1. Kita bisa membelikan mereka hadiah yang sesuai dengan usia mereka, semisal memberi pakaian baru.

2. Kita bisa menghabiskan waktu sepanjang hari bermain bersama anak-anak yatim-piatu, untuk memberi perasaan nyaman kepada mereka, dan menghadirkan semangat serta kehangatan keluarga untuk mereka.

Orang-orang jompo:

1. Kita bisa membelikan hadiah kepada mereka. Bisa berupa hadiah-hadiah simbolis semisal kartu ucapan, atau hadiah seperti pakaian. Substansi hadiah bagi mereka, tidak terletak pada harga hadiah itu, akan tetapi pada perhatian dan kemauan kita untuk memberi.

2. Dan terpenting lagi adalah mengunjungi mereka. Bagi mereka, kunjungan begitu berarti. Pasalnya, mereka akan merasa bahwa mereka memiliki seseorang yang bisa bertindak layaknya keluarga mereka, dan merasa ada seseorang untuk berbagi kebahagiaan hari raya.

Untuk orang-orang miskin:

1. Pilihlah sekumpulan orang-orang miskin, lalu belikan mereka baju baru untuk hari raya. Baju yang telah kita belikan untuk mereka bisa jadi adalah satu-satunya baju baru yang mereka miliki sepanjang tahun.

2. Kemudian bagikan baju baru tersebut oleh kalian sendiri, di rumah-rumah sederhana mereka. Terdapat perbedaan besar jika baju itu diberikan langsung oleh kalian, daripada harus dikirim melalui paket atau diberikan oleh orang lain. Karena, mereka akan merasakan langsung kehangatan dan kebaikan kalian. Perlakukan mereka layaknya anggota keluarga kalian.

Semua hal di atas akan sangat mudah direncanakan dan dilakukan jika kita melakoninya demi mendapatkan keridhaan Allah. Rencana-rencana rutin kita pada saat Idul Fitri mungkin tidak berbeda dari tahun ke tahun. Tapi untuk tahun ini, marilah kita menghabiskan waktu pada saat hari raya dengan cara yang berbeda. Mari menikmati Idul Fitri dengan berbagi kepada sesama. [ganna pryadha/voa-islam.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar