Berenang dan aktifitas air lainnya merupakan cara menikmati waktu luang sekaligus berolahraga. Namun, anda sebaiknya berhati-hati terhadap Penyakit Rekreasi Air yang bisa menjangkiti anda.
Penyakit ini disebarkan lewat air, dengan cara penderita menelan air tersebut, bernapas pada uap air, atau kontak apapun dengan air yang terkontaminasi. Walaupun pada umumnya air tidak terkontaminasi dengan kuman yang bisa menyebabkan penyakit, akan tetapi tempat-tempat seperti kolam renang, taman bermain air, spa, danau, sungai, laut dan tempat rekreasi air lainnya merupakan sumber yang potensial untuk penyebaran kuman penyebab penyakit ini.
Penyakit rekreasi air yang paling umum adalah diare, dan sering kali penyebabnya adalah kuman seperti Cryptosporidium, Giardia, Norovirus, Shigella dan E. Coli.
Penyakit rekreasi air yang paling umum adalah diare, dan sering kali penyebabnya adalah kuman seperti Cryptosporidium, Giardia, Norovirus, Shigella dan E. Coli. Bentuk penyakit rekreasi air lainnya adalah infeksi kulit, telinga, saluran napas, saraf dan infeksi pada luka. Setiap orang bisa terjangkit penyakit ini, namun anak-anak, ibu hamil dan penderita gangguan kekebalan tubuh merupakan kelompok resiko tinggi terhadap penyakit ini.
CDC (Centers for Disease Control anda Prevention) di Atlanta, georgia melaporkan sjak tahun 1980 terdapat kenaikan yang konstan pada penyebaran penyakit diare yang berhubungan dengan tempat rekreasi. Hal ini berhubungan erat dengan munculnya parasit yang resisten (kebal) terhadap klorin, yaitu Criptosporidium. Kuman ini merupakan penyebab lebih dari sepertiga kasus diare yang menyebar di kolam renang.
Pemahaman yang salah banyak beredar di masyarakat bahwa klorin mampu membunuh kuman dalam air dengan segera. Pemahaman salah ini bisa mendorong orang berbuat nekat, berenang walaupun sedang menderita diare
Walaupun angka penyebarannya kini meningkat, penyakit ini masih bisa dicegah. Ada beberapa cara yang anda dapat lakukan untuk menghindari kuman penyebab penyakit ini, entah anda sebagai pengguna sarana rekreasi, pegawai tempat rekreasi, atau petugas kesehatan. Pemahaman yang salah banyak beredar di masyarakat bahwa klorin mampu membunuh kuman dalam air dengan segera. Pemahaman salah ini bisa mendorong orang berbuat nekat, berenang walaupun sedang menderita diare.
Bagaimana cara mencegah diare dan penyakit lainnya akibat pencemaran air ?
CDC merekomendasikan “Enam Langkah” berenang dengan sehat untuk mencegah kuman menyebar pada air :
- Jangan berenang saat anda mencret, walaupun ringan
- Jangan menelan air kolam
- Mandi dengan sabun sebelum berenang dan cuci tangan anda setelah buang air atau mengganti popok.
- Tanyakan anak anda apakah ingin buang air besar, sebelum dan sementara berenang, untuk mencegah kontaminasi air. Jika masih memakai popok, periksa sesering mungkin.
- Ganti popok anak anda di kamat mandi atau tempat khusus mengganti popok, jangan mengganti popok di pinggir kolam.
- Bersihkan anak anda dengan baik setelah buang air besar, khususnya pada bagian anus, dengan menggunakan sabun dan air sebelum berenang.
Jika anda berenang di alam bebas seperti sungai, danau dan laut, hindari berenang setelah hujan deras, atau badai. Waspada terhadap tanda-tanda adanya polusi kotoran, utamanya kotoran manusia di sekitar tempat anda berenang, sebab adanya tanda tersebut berarti kemungkinan besar air telah terkontaminasi kuman. (voai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar