Liverpool cuma mampu mendulang hasil imbang 1-1, dalam duel lanjutan Premier League, melawan Birmingham City, di Stadion St Andrews, Minggu (4/4/2010). Liverpool pun tertahan di posisi keenam dengan 55 poin, atau kalah empat angka dari Manchester City yang duduk di tempat keempat dan memiliki satu laga tunda.
Menurunkan kekuatan nyaris penuh, Liverpool malah bermain lelet dengan menahan-nahan bola, seperti kebingungan menyusun serangan. Steven Gerard dan Yossi Benayoun yang diharapkan menjadi motor serangan juga malah sering melakukan kesalahan umpan.
Untuk mengatasi kemacetan, barisan belakang mencoba membantu dengan mengirimkan umpan-umpan panjang kepada Fernando Torres. Namun, buruknya akurasi membuat taktik ini kurang bermanfaat.
Melihat musuh tak kunjung menemukan bentuk permainan, Birmingham semakin agresif. Setiap kali menguasai bola, mereka dengan lugas melancarkan serangan jauh ke depan. Namun, meski berhasil melewati lini tengah Liverpool, mereka kesulitan mengakali barisan bek Liverpool.
Permainan alot ini akhirnya menunjukkan tanda-tanda perbaikan ketika pertandingan memasuki menit ke-31. Saat itu, Torres berhasil menguasai bola di luar kotak penalti Birmingham dan melepaskan tembakan.
Memang, tembakan itu melenceng dari sasaran. Namun, itu menginspirasi permainan Liverpool. Mereka pun tampak mulai bersemangat dan semakin solid membangun serangan.
Kebangkitan Liverpool nyaris membuahkan keunggulan melalui Maxi Rodriguez di menit ke-35. Saat itu, dari tengah kotak penalti, ia berhasil menjangkau umpan Torres dan langsung menembakkan bola. Namun, bola cuma membentur mistar gawang Birmingham.
Ancaman itu tak membuat Birmingham gentar.Sebaliknya, mereka semakin bersemangat memberikan perlawanan kepada Liverpool. Meski kemudian gagal mencetak gol, Birmingham berhasil membuat Liverpool tak berkutik dan babak pertama pun ditutup dengan skor 0-0.
Sepanjang babak pertama, Liverpoll membukukan penguasaan bola sebesar 60 persen dan menciptakan satu peluang emas dari tujuh kali usaha. Sementara itu, Birmingham berhasil melepaskan satu tembakan tepat ke gawang dari tiga percobaan.
Memasuki babak kedua, Liverpool melancarkan serangan cepat yang berujung gol dari kaki Steven Gerrard. Berdiri di tengah kotak penalti, Gerrard berhasil menjangkau umpan Glen Johnson dan mengecoh seorang bek lawan, sebelum melesakkan bola ke sudut kiri bawah gawang Joe Hart.
Ancaman itu tak membuat Birmingham gentar. Sebaliknya, mereka malah semakin ngotot melancarkan serangan yang berujung gol penyama kedudukan dari kaki Liam Ridgewell di menit ke-55. Dari tengah kotak penalti lawan, Ridgewell berhasil menguasai umpan James McFadden dan melepaskan tendangan ke sudut kanan bawah gawang Pepe Reina.
Tak mau larut dalam kekecewaan terhadap kinerja lini belakang, barisan tengah dan depan Liverpool segera menyerbu Birmingham dengan serangan-serangan cepat dan menciptakan gelombang ancaman, yang sayangnya mentah di tangan Joe Hart atau melenceng dari sasaran.
Pada menit ke-68 dan ke-73, misalnya, David Ngog berhasil menguasai bola dalam posisi menguntungkan. Ia kemudian melakukan eksekusi, namun kedua tembakannya melenceng ke sisi gawang.
Keadaan itu terus berlangsung hingga peluit berbunyi panjang dengan angka 1-1 tertera di papan skor.
Sepanjang laga, Liverpool menguasai bola sebenyak 58 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari 20 percobaan. Bandingkan dengan Birmingham, yang melepaskan tiga tembakan tepat ke gawang dari sembila usaha. (*)
Susunan pemain:
Birmingham: 25-Joe Hart; 6-Liam Ridgewell, 15-Scott Dann, 14-Roger Johnson, 2-Stephen Carr; 18-Keith Fahey, 4-Lee Bowyer, 12-Barry Ferguson, 33-Craig Gardner; 16-James McFadden (9-Kevin Phillips 78); 10-Cameron Jerome
Liverpool: 25-Pepe Reina; 22-Emiliano Insua, 23-Jamie Carragher, 16-Sotirios Kyrgiakos, 2-Glen Johnson; 15-Yossi Benayoun (19-Ryan Babel 71), 21-Lucas, 8-Steven Gerrard, 17-Maxi Rodriguez; 18-Dirk Kuyt (4-Alberto Aquilani 81); 9-Fernando Torres (24-David Ngog 65) (kmp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar