29 Agustus 2010

Tips Menyusun Rencana Yang Baik Hindari Kesalahan Berbisnis

Ketika memulai bisnis secara informal, umumnya pengusaha pemula tidak secara lengkap menuliskan rencana bisnisnya. Umumnya mereka hanya punya rencana operasi, rencana pemasaran dan prediksi penjualan. Anda memang sebetulnya hanya perlu menuliskan rencana bisnis secara lengkap bila membutuhkan modal dari pihak lain. Tetapi membuat rencana bisnis dengan baik akan membantu merencanakan bisnis Anda secara sitematik, termasuk memikirkan bisnis Anda masak-masak, mempelajari dan mencari data-data yang dibutuhkan dan menguji ide Anda secara kritis. Hal ini akan makan waktu, tetapi akan membantu menghindari kesalahan di kemudian hari.

Rencana bisnis Anda bukan merupakan dokumen yang statis, melainkan dokumen yang hidup, dinamis yang bisa berubah sejalan dengan tumbuhnya bisnis Anda. Di dalam rencana bisnis, elemen-elemen dasar berikut ini harus ada di dalamnya :

* Executive Summary
Merupakan gambaran umum yang mencakup semua elemen dalam rencana bisnis. Menyoroti apa sebenarnya yang akan Anda jual, apa yang membedakan Anda dari para pesaing. mengapa Anda dan tim akan sukses, berapa dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, berapa besar pengembalian (Return on Investment) yang bisa diharapkan berdasarkan proyeksi yang Anda buat.

* Pelaku Bisnis
Di bagian ini jelaskan siapa Anda dan siapa yang akan membantu Anda membangun bisnis ini. Apa latar belakang dan pengalaman mereka? Siapa lagi yang akan diterjunkan ketika Anda mendapatkan dana yang dibutuhkan. Alasan kenapa tim anda tepat untuk bisnis ini. Sertakan struktur organisasi yang Anda rencanakan.

* Produk dan Jasa
Apa yang Anda Jual? Apa yang membedakannya dengan para pesaingnya? Teknologi atau IP apa bila ada yang Anda miliki? Bagaimana bekerjanya produk/jasa yang Anda akan tawarkan?

* Pasar
Berapa besar pasar produk/jasa Anda? Apakah pasar ini tumbuh? Berapa besar pangsa pasar yang akan Anda ambil? Siapa pesaing Anda? Apa kekuatan dan kelemahan mereka?

* Rencana Pemasaran dan Penjualan
Bagaimana Anda akan memposisikan produk Anda di pasar. Bagaimana strategi distribusinya? Siapa target pelanggan Anda? Bagaimana strategi anda untuk menjual dan membuat perusahaan Anda dikenal?

* Tantangan dan Risiko
Masalah-masalah apa yang akan menghadang Anda? Tantangan apa yang akan Anda hadapi dan bagaimana Anda akan mengatasinya? Apakah ada peraturan pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis Anda?

* Penggunaan Modal
Berapa banyak modal yang Anda cari? Bagaimana modal itu akan digunakan? Untuk pengembangan produk? Untuk membeli perangkat keras? Untuk mendapatkan pelanggan? Membangun tim pemasaran? Di bagian ini Anda perlu menjelaskan bagaimana uang investor akan digunakan.

Pro Forma Proyeksi Keuangan

Buat proyeksi laba rugi bulanan pada tahun pertama dan kedua. Untuk tahun ke tiga sampai ke lima proyeksi laba rugi ini cukup dibuat kuartalan. Berikut ini adalah cara membuatnya :

* Buat daftar kategori pengeluaran.
* Lalu isi semua pengeluaran aktual sampai saat ini dan proyeksi pengeluaran setiap bulan sampai tahun kedua, pada tahun ketiga sampai kelima cukup kuartalan saja.
* Proyeksikan pendapatan untuk masing-masing kategori pendapatan.
* Lakukan pengurangan : Pendapatan – Pengeluaran. Pengurangan ini akan menghasilkan kerugian atau keuntungan bulanan.
* Carilah titik dimana hasil pengurangan ini berubah dari negatif ke positif. Pada titik ini Anda mulai mendapatkan alur tunai (cash flow) yang positif. Pada ilustrasi di tabel 2, arus tunai positif mulai terjadi di bulan ke sepuluh (Bulan April).
* Di bawah baris keuntungan, buatlah baris keuntungan kumulatif, yang merupakan akumulasi keuntungan/kerugian dari waktu-waktu sebelumnya. Cari angka kumulatif kerugian terbesar. Angka ini adalah modal minimum yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda berdasarkan proyeksi keuangan Anda.
* Cari titik dimana kumulatif keuntungan ini beralih dari negatif ke positif. Titik ini adalah titik break even Anda.

Bila rencana bisnis Anda telah siap, saya anjurkan Anda mendiskusikannya dengan entrepreneur yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan masukan-masukan. Gunakan masukan-masukan untuk memperbaiki rencana bisnis Anda. Dengan ini Anda sudah siap untuk mulai menggalang dana.

Melihat peluang adalah kejelian yang harus dimiliki oleh pebisnis. Makin terlatih dia, makin hebat dia. Sebab, peluang bagus jarang datang dua kali.

Menyusun rencana bisnis, atau lazim disebut proposal, adalah keahlian yang mesti dimiliki seorang pebisnis untuk mengolah peluang menjadi usaha riil yang menghasilkan. Melalui rencana bisnis ini akan tampak apakah peluang tersebut layak atau tidak untuk direalisasikan menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan.

Rencana bisnis merupakan sarana untuk mencari rekan bisnis seperti investor dan sponsor. Rencana bisnis yang menarik biasanya segera mendapat respon dari investor atau sponsor. Tapi menarik saja belum cukup. Lebih penting lagi adalah menyusunnya dengan baik.

Rencana bisnis yang baik, harus dapat menjelaskan empat bagian penting berikut:
1. Gambaran usaha (description of the business)
2. Pemasaran (marketing plan)
3. Keuangan (financial management plan)
4. Manajemen (management plan)

Agar lebih meyakinkan, akan lebih baik bila rencana bisnis dilengkapi dengan executive summary, dokumen pendukung dan proyeksi keuangan.

Gambaran Usaha
Gambaran usaha harus dapat menjawab pertanyaan :

  1. Usaha apa yang akan dilakukan?
  2. Siapa yang akan mengelolanya?
  3. Kapan, dimana dan bagaimana usaha itu dijalankan?
  4. Apa yang membuat usaha itu unik dibandingkan pesaing?

Pada umumnya, gambaran usaha terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
Gambaran umum usaha

  • Legalitas : bentuk usaha serta ijin-ijin yang dimiliki
  • Tipe usaha : perdagangan, perindustrian, jasa
  • Usaha baru, pengambil-alihan, pengembangan, atau waralaba (franchise)
  • Prospek dan kemungkinan pengembangannya
  • Kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya
  • Latar belakang pemilik dan pengelola


Produk atau jasa yang ditawarkan

  • Jenis produk atau jasa yang dihasilkan
  • Keunggulan produk atau jasa tersebut
  • Masukan dari pelanggan dan calon pelanggan
  • Antisipasi terhadap kemungkinan persaiangan produk atau jasa


Lokasi usaha, dan mengapa lokasi tersebut dipilih

  • Persyaratan lokasi
  • Ruang atau lingkungan yang diperlukan
  • Akses ke lokasi


Rencana Pemasaran
Pemasaran memainkan peranan penting bagi kesuksesan usaha. Kunci utamanya, kita harus memahami kebutuhan atau keinginan pasar (pelanggan).
Oleh sebab itu, strategi pemasaran harus benar-benar matang dan bisa menjawab pertanyaan berikut:

  • Siapa target pasar yang dibidik?
  • Pasar seperti apa yang dihadapi? Sedang berkembang, statis atau menurun?
  • Apakah pangsa pasar dapat ditingkatkan?
  • Bagaimana cara menarik pelanggan, mempertahankan pelanggan, serta meningkatkan pangsa pasar?


Dalam rencana pemasaran, kita juga perlu memperhatikan:

Pesaing atau kompetitor

  • Siapa 5 (lima) besar pesaing langsung yang dihadapi?
  • Adakah pesaing tak langsung yang akan dihadapi?
  • Bagaimana kondisi usaha mereka?
  • Apa yang dapat dipelajari dari operasi mereka?
  • Apa kelemahan dan keunggulan mereka?
  • Apa perbedaan, keunggulan dan kelemahan produk atau jasa yang mereka tawarkan?


Strategi harga

  • Harga dan biaya retail
  • Harga pasar rata-rata
  • Harga dibawah pasar, diatas pasar dan kemungkinan adanya harga bertingkat
  • Iklan dan promosi


Rencana Keuangan
Keuangan adalah "nyawa" dari usaha. Oleh sebab itu, kita harus mempersiapkannya secara matang dan bijaksana.
Untuk keberhasilan usaha, perhatikan hal-hal berikut:

  • Anggaran harus realistis
  • Anggaran harus mencakup dana riil yang diperlukan untuk memulai usaha (start-up cost) dan dana untuk operasional sehari-hari (operational cost)
  • Operating budget minimal harus dibuat untuk jangka waktu 3 hingga 6 bulan pertama
  • Bagian keuangan harus mencantumkan dana-dana luar yang dipakai, peralatan yang dimiliki dan daftar supplier atau pelanggan, neraca, analisa Break Even Point, proforma proyeksi laba rugi, dan proforma arus kas (cashflow) usaha
  • Proyeksi laba rugi dan cashflow harus dibuat paling tidak untuk 3 tahun kedepan
  • Rencana yang dibuat harus dilengkapi penjelasan seluruh proyeksi yang dibuat, dan asumsi-asumsi yang dipakai


Rencana Manajemen
Rencana manajemen yang dibuat harus dapat menjawab hal-hal berikut:

  • Apakah Anda mampu menjalankan usaha sendiri?
  • Bagaimana pengalaman dan kemampuan (skill) yang dimiliki dapat membantu usaha yang akan dijalankan?
  • Apa kelemahan Anda dan bagaimana mengatasinya?
  • Siapa yang akan duduk dalam tim manajemen perusahaan? Apa kekuatan dan kelemahan mereka?
  • Apa jabatan mereka? Bagaimana tugasnya?
  • Apakah ada rencana penambahan karyawan?
  • Bagaimana standar gaji, bonus, dan lain-lain?
  • Apakah Anda mengerti peraturan perburuhan? (fn/qb/id/gkpb) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar