oleh Mashadi
Begitulah Al-Qur’an memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menyantuni dan menyayangi anak-anak yatim. Anak yatim adalah mereka yang ditinggal oleh orang tuanya. Al-Qur’an sangat memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan anak yatim sebagaimana berikut,
- Berbuat baik kepada anak yatim adalah salah satu tanda orang yang beriman, bertakwa, dan orang-orang yang baik (al-abrar). QS. (Al-Baqarah : 177) dan (QS. Al-Balad : 8)
- Menyantuni anak yatim adalah kewajiban sosial setiap orang Islam segera setelah ia mengetahui jalan yang baik dan jalan yang jelek dalam kehidupan . Membela anak yatim adalah satu satu perjuangan dalam Islam (QS. Al-Balad : 15)
- Problem sosial timbul, karena empat sebab : tidak memuliakan anak yatim, tidak memberi makank orang miskin, memakan warisan (kekayaan) alam dengan rakus, dan mencintai hartabenda secara berlebihan. (QS. Al-Fajar : 15-20)
- Memberikan perhatian terhadap kepentingan anak yatim. (QS. Al-Kahfi : 82)
- Bila orang membagikan harta warisan, diperintahkan agar sebagian diberikan kepada karabat, anak yatim, dan orang miskin, dan orang miskin yang tidak mempunyai hak waris. (QS. An-Nisaa’ : 8)
- Orang Islam di suruh berhati-hati dalam memelihara harta anak yatim, yaitu dengan tidak mencampurkan harta anak yatim itu dengan harta mereka sendiri. QS. An-Nisaa’ : 2,10). Disuruh-Nya mereka mencari cara yang paling baik untuk mengurus harta anak yatim termasuk . (QS. Al-Aam : 152), dan memakan harta yatim termasuk dosa besar. (QS. An-Nisaa’ : 2, 10).
- Orang islam dilarang mempermalukan anak yatim secara sewenang-wenang. (QS. Ad-Dhuha : 9), dan dilarang menghardik (QS. 107 : 2), Ibnu Katsir mengartikan fala taqhar sebagai “Janganlah engkau merendahkan dia, jangan membentak dia, jangan menghinakan mereka, tetapi berbuat baiklah kepdanya, dan sayangilah. (Tafsir Ibnu Katsir, jilid 4, hal. 523).
- Surah Al-Ma’un ayat 2 menyebutkan, bahwa orang yang menghardik anak yatim adalah pendusta agama.
Betapa masih banyaknya anak-anak yatim, anak terlantar, serta para fakir miskin, yang tidak terpelihara dan mendapatkan perhatian, bahkan mereka menjadi gelandangan pengemis, dan bahkan banyak diantara mereka pula, yang hidup dalam keadaan sangat menyedihkan.
Seharusnya kaum muslimin memberikan perhatian kepada mereka secara ikhlas dan hanya mengharapkan ridho dari Allah Azza Wa Jalla. Wallahu’alam. (em)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar