31 Maret 2010

Lintas Rasa Padang & Melayu yang Dahsyat

Buat penggila hidangan Sumatra sebaiknya cicipi hidangan di resto ini. Warna balado yang merah menyala dengan gigitan kuat bakal menggairahkan selera. Belum lagi tonjokan gulai ikan yang gurih lembut. Ayam pop  gorengnya yang kecokelatan, garing renyah di luar dan lembut gurih di dalam. Disuap dengan nasi pulen hangat... amboi lamak nian!

Saat mendengar nama 'Padang Express' saya sempat agak kaget. Karena nama itu sepertinya lebih cocok buat nama bus malam jurusan Jakarta-Padang. Namun, ternyata saat tiba di rumah makan 'Padang Express' pertama yang dibuka di Jl. Gajah Mada saya bean-benar mendapati rumah makan Padang yang komplet. Ternyata alasan pemilihan nama tersebut semata-mata agar mudah diingat oleh pelanggan.


Seperti rumah makan Padang umumnya,piring-piring berisi aneka lauk segera dijajarkan bertumpuk di depan kami. Gulai telur, gulai kambing, gulai ikan, terung balado, ikan bilih, balado buntut, dendeng, gulai daun singkong, balado udang dan tauco udang pete. Nasi hangat mengepul disajikan dalam bakul bambu beralas daun pisang. Sebuah tampilan nasi yang sedikit berbeda.

Yang jadi sasaran saya yang pertama adalah buntut balado yang tak biasa tampil di resto Padang. Potongan buntut sapi berukuran sedang diselimuti balado yang dimemarkan kasar. Digoreng dengan kematangan merata, kering kecokelatan kelilingnya tanpa lemak berlebihan. Sekali gigit terasa empuk gurih daging buntut dengan selimut rasa pedas yang tak terlalu garang. Hmmm... sebuah tampilan yang menggoda!

Incaran saya selanjutnya adalah ikan bilih dan gulai tumbuk daun singkong. Kedua menu ini jarang disajikan di resto Padang lain. Ikan bilih, ikan air tawar dari danau Singkarak ini yang berukuran mungil seperti ikan batita digoreng kering, dibalut bumbu bawang dan cabai. Krenyes gurih renyah hingga seluruh ikan bisa dikunyah.

Gulai daun singkong tumbuk sebenarnya merupakan masakan khas Melayu Deli – Medan. Daun singkong ditumbuk agak halus dengan kuah kuning kehijauan. Irisan kecombrang membuat gulai ini gurih wangi dan lezat. Sedangkan gulai daun singkong yang lain justru memakai irisan tempe. Ya, tempe yang selalu absen di resto Padang, ada di sini!

Kejutan kedua saya menemukan sayur Tauco Udang khas Medan. Hidangan ini merupakan paduan kuliner Cina dan Melayu karena memakai tauco dalam bumbunya. Isinya udang, kulit melinjo, kacang panjang dan pete. Kuah santannya agak cokelat kemerahan, gurih pedas dengan aroma tauco yang wangi.

Cocolan sambal balado yang oranye menyala dengan genangan minyak yang indah dan sambal lado mudo yang hijau kekuningan menjadi pelengkap santapan gaya Padang Melayu Deli yang khas ini. Udang baladonya juga tampil beda, bukan hanya udang jerbungnya lebih besar tetapi warna merah oranyenya suuguh elok. Di lidahpun tak langsung menyengat, rasa pedasnya terasa justru setelah selesai bersantap.

Gulai masin ikan kakapnya juga tidak berwarna kuning pucat tetapi justru oranye kekuningan dan kental. Kuahnya tak terlalu manis tetapi dominan rasa gurih dan pedas yang kuat. Daging ikan kakapnya lembut kenyal menandakan ikan segar yang digulai.

Ujian terakhir untuk keunikan sajian resto ini adalah rendang daging. Hmmm.. tampilan rendang dagingnya tidak cokelat pekat kental tetapi justru bumbunya lebih berwarna kemerahan dengan genangan minyak berwarna oranye. Aroma kapulaga, mericanya kuat menyengat. Rasa gurih kelapa dengan aksen pedas yang perlahan tetapi kuat menonjok di belakang. Wouw..sebuah sajian rendang yang unik dan enak!

Tak terasa perut sudah terasa kenyang tetapi tawaran untuk mencicipi ayam pop goreng tak bisa saya tolak. Ayam pop goreng? Setelah menunggu beberapa menit, ayam goreng berwarna kecokelatan garing disajikan di atas piring beralas daun pisang. O la la... dari tampangnya saja sudah terlihat ayam goreng ini bakal membelai lidah.

Dugaan saya tak meleset. Sobekan pertama daging ayam yang panas mengepul (karena baru digoreng sat dipesan) tercium aroma wangi bawang putih. Bagian luar yang kecokelatan, garing dengan balutan tipis adonan tepung. Dagingnya lembut gurih dan lembap. Paduan rasa tekstur renyah dan lembut membuat lidah tak bisa berhenti sebelum 2 potong ayam goreng licin tandas!

Akhirnya perut yang membuat saya harus menyerah. Sajian unik Padang Melayu ini benar-benar mempesona. Harganyapun ada dalam kisaran Rp. 9.000,00 – Rp. 40.000,00 per prosi. Padahal masih ada satu menu lagi yang belum saya cicip, Sate Padang yang diimpor langsung dari Jl. Kalimantan Medan yang tersohor itu. Terbayang  kuah sate yang kental dan harum.. nyam nyam!

Padang Express
Jl. Gajah Mada 67-68
Jakarta Barat
Telpon: 021-6337362

Jl. Pluit Utara Raya No. 83
Jakarta Utara
Telpon: 021-6692935

Melayani: pesan antar nasi box dan catering


( dev / Odi / dtk )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar