31 Maret 2010

Muhammad Ali: Prestasi Saya Yang Paling Hebat Adalah Memeluk Islam

Siapa tak kenal Muhammad Ali? Dalam dunia tinju, ia adalah sosok besar yang dihormati dan disegani, baik oleh rekan ataupun lawannya. Ia tangguh, kokoh, dan teruji dengan memenangkan banyak prestasi semasa karirnya. Di dunia yang lain, ia terkenal, salah satunya karena memeluk Islam.

Ali sekarang berumur 68 tahun, tinggal di Barrien Spring, dua jam dari Chicago, sebuah desa kecil dengan hanya berpenduduk sekitar 2.000 orang. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Ali berjuang melawan penyakit parkinson, yang mengakibatkannya berbicara begitu pelan sehingga tidak mungkin orang untuk mendengarnya. Berikut ini adalah wawancara dengannya, yang ikut dijawab oleh istrinya, Leony Ali:


Anda selalu memiliki keyakinan pada diri sendiri. Bagaimana Anda menyeimbangkan keyakinan ini dalam diri Anda dengan kerendahan hati Anda sebagai seorang Muslim?

Allah Maha Besar. Saya hanyalah seorang petinju.

Anda adalah satu-satunya Muslim yang pernah menyalakan obor pada Olimpiade…

Tidak banyak yang bisa memiliki kesempatan itu. Selain itu, saya tahu bahwa hal itu akan membantu Islam untuk memiliki seorang Muslim mengambil peran penting seperti itu. Itu membuat saya bahagia.

Apakah Anda berpikir Islam membuat semuanya lebih mudah seperti untuk Mike Tyson dan Kareem Abdul-Jabbar?

Hanya Allah yang tahu.

Semua orang tahu Anda sebagai Muhammad Ali sekarang. Tapi ada saat ketika penulis dan presenter olahraga menolak untuk mengakui nama Muslim Anda. Bagaimana perasaan Anda tentang ini?

Itu tidak mengganggu saya. Ketika semua wartawan menolak untuk memanggil saya dengan panggilan Muhammad Ali, dan terus memanggil saya dengan nama Kristen, Cassius Clay, saya memukul mereka. Saya berteriak kepada mereka: Siapa nama saya?! Apa nama saya?! (Bercanda, red).

Saya memahami bahwa anak-anak menghadapi tekanan dengan nama-nama Muslim mereka. Mereka mencoba untuk mengubah nama mereka, untuk menyesuaikan diri. Kami punya putra berusia 5 tahun, Asad. Anak-anak ingin menjadi seperti kawan sebaya mereka, ini adalah sebuah isu yang muncul dalam ras, sikap mereka, dannilai-nilai mereka. Untungnya bagi Asad, dia selalu bisa menerima. Namanya adalah bagian dari dirinya. Itulah dia. Tetap kuat. Baca Quran. Berdoa. Memuji Allah. Hal-hal ini akan membantu Anda.

Bagaimana doa membantu Anda dalam semua tantangan yang Anda hadapi dalam hidup?

Berdoa membuat saya kuat.

Anda berada di bawah pengawasan oleh FBI, Anda dihukum karena menolak induksi dalam Perang Vietnam, gelar Anda dilucuti dari Anda, paspor disita dan Anda dilarang dari tinju selama tiga setengah tahun. Bagaimana Anda menghadapi pengalaman pahit itu?

Apa pun yang saya lakukan, saya lakukan untuk Allah. Apapun rintangan yang ada, akan dihilangkan oleh Allah.

Ketika melawan Ken Norton, rahang Anda rusak tetapi Anda masih berjuang selama 12 ronde. Ketika melawan Sony Liston, satu mata Anda buta dan hampir tidak bisa melihat selama ronde berlangsung, namun Anda masih menang. Apa yang membuat Anda tegar?

Salat.

Siapa yang ingin hadapi di ring tinju sekarang?

Joe Frazier.

Apa pendapat Anda tentang Tyson?

Tyson adalah Muslim.

Jika Anda masih aktif bertinju, apakah Anda bisa mengalahkannya?

Mudah.

Apakah olahraga ada dalam Islam?

Tidak, tidak ada yang menentangnya. Bahkan Nabi, semoga berkah Allah tercurah kepadanya, berpartisipasi dalam gulat dan olahraga lainnya. Jika tidak ada dalam Quran, maka tidak ada yang salah dengan itu. Apa yang dibolehkan, halal dan tidak boleh, haram hanya ditentukan oleh Allah dalam Islam.

Saya mendengar bahwa sebelum Anda masuk Islam, Anda tidak bisa membaca dengan baik?

Saya menderita disleksia. Saya tidak pernah fokus pada mekanisme membaca, tapi sekarang saya bisa menghabiskan berjam-jam sehari membaca. Ketika saya membaca Quran, saya akan menyalin bagian-bagian yang benar-benar menyentuh saya. Saya membaca buku-buku Islam, dan buku riset.

Bagaimana Anda menyikapi kesuksesan?

Bersukur atas anugerah Allah.

Bagaimana Anda menghadapi kekalahan di ring dan dalam hidup?

Saya bisa melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Apa hal yang paling sulit yang pernah Anda lakukan?

[Berpikir untuk waktu yang lama] menceraikan istri pertama saya. Itu adalah hal yang paling sulit. Itu karena dia tidak mau memeluk Islam.

Anda memenangkan kejuaraan dunia kelas berat 3 kali dan berhasil mempertahankannya 19 kali. Apa tujuan Anda sekarang?

Menyebarkan Islam. Itu saja.

Apa yang menjadi prestasi terbesar Anda?

Memeluk Islam.

Jika Anda bisa kembali pada masa lalu, apa yang akan Anda ubah?

Saya akan menjadi seorang Muslim pada usia sepuluh tahun.

Masjid manakah yang paling anda sukai?

Semua masjid. Saya suka semua masjid karena setiap masjid merupakan wajah Mekkah. Kemanapun saya pergi, saya selalu bertanya di mana masjid terdekat agar saya bisa salat di sana.

Manakah doa yang Anda ingat sebagai yang terbaik / paling penting bagi Anda?

Doa sebelum melawan Joe Frazier.

Buku favorit?

Itu pertanyaan yang bodoh! Itu harus Quran.

Makanan Favorit?

Ayam dan nasi, atau jika saya di sebuah negara Islam, daging kambing dan nasi. Selain itu, es krim.

Bunga kesukaan Anda?

Mawar. Tapi saya menghargai segala sesuatu dari Allah.

Negara mana yang paling Anda sukai?

Kami berada di Jakarta, Indonesia dan itu sangat mengagumkan. Ada sekitar 70.000 orang, semua umat Islam yang keluar untuk menemui saya. Saya telah berkeliling ke mana-mana, tetapi saya sangat suka pergi ke negara-negara Muslim.

Ketika wawancara berakhir, Muhammad Ali memberi isyarat: “Saya ingin menunjukkan sesuatu kepada Anda.” Ujarnya. Dia mengepalkan tangannya, dan menggenggam sebuah saputangan ke telapak tangannya yang tertutup itu dan kemudian membuka kedua tangannya. Tangannya kosong dan saputangan telah lenyap. Ia menutup tinju kanannya lagi dan perlahan-lahan mengeluarkan saputangan. Dia melakukan trik itu beberapa kali.

Dia menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan dengan jari palsu untuk menyembunyikan saputangan. “Saya menunjukkan kepada Anda bagaimana setan dapat menipu Anda.” pungkasnya. (sa/sv/em)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar