Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, siap menjalankan hasil rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional (KSN). Namun, ia menyesalkan tidak adanya rekomendasi untuk menertibkan suporter.
KSN yang digelar pada 30-31 Maret 2010 di Malang, Jawa Timur, menghasilkan tujuh butir rekomendasi dengan tujuan utama perbaikan prestasi sepak bola nasional. Selain restrukturisasi organisasi PSSI, rekomendasi lainnya lebih mengarah pada pembinaan pemain dan perbaikan prestasi sepak bola oleh pemegang keputusan baik PSSI, KONI, maupun pemerintah. Tak satu pun ada rekomendasi yang menyentuh pengaturan soal keamanan dan ketertiban suporter.
"Rekomendasi kurang karena tak ada rekomendasi bagiamana pencerahan dan pembenahan kepada para suporter atau masyarakat supaya menonton dengan nyaman seperti menonton di rumah. Kemudian bagaimana rekomendasi tentang sistem keamanan supaya suporter jangan anarkis," kata Nurdin kepada Kompas.com di kantor Liga Indonesia di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/4/2010).
Permasalahan suporter menjadi problem serius yang harus menjadi perhatian PSSI. Selain kasus anarkisme yang melibatkan pendukung Persebaya Surabaya atau "Bonek", masalah lain yang ditimbulkan adalah kerusuhan dan tindak kriminal seperti membawa senjata tajam yang dilakukan suporter Persija Jakarta atau Jakmania. Aksi rusuh suporter juga kerap menelan korban jiwa seperti terjadi pada suporter Persik Kediri awal tahun ini dan seorang Jakmania akhir Maret lalu. (kmp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar