Nurdin Halid mengaku bahwa lembaga yang dipimpinnya telah melakukan reformasi dan restrukturisasi semenjak dirinya menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Pernyataan itu menyikapi isi rekomendasi yang dicetuskan Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) pada 30-31 Maret lalu.
Salah satu dari tujuh rekomendasi yang dihasilkan menyebutkan, PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi atas dasar usul, saran, kritik, dan harapan masyarakat, serta mengambil langkah-langkah konkret sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai prestasi yang diharapkan masyarakat. Nurdin mengklaim, pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mereformasi dan merestrukturisasi PSSI.
"Reformasi dan restrukturisasi sudah saya lakukan sejak terpilih sebagai ketua," katanya kepada KOMPAS.com di Kantor Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, Selasa (6/4/2010).
"Kalau soal reformasi, kami terus melakukannya. Contohnya, reformasi pemikiran. Kami juga telah melakukan restruksisasi kelembagaan. Misalnya, kami merestrukturisasi format kompetisi U-15 hingga U-17 dengan pembentukan badan pengembangan usia muda yang dilakukan sesuai standar," tambahnya.
Ia mengatakan, "Selama ini kompetisi dari U-14 hingga timnas senior sudah berjalan, tetapi belum beriringan dengan penciptaan pemain-pemain yang andal karena pembinaan U-15 sudah terlambat. PSSI juga membutuhkan 50.000 pelatih pada 2011. Maka, PSSI membentuk satgas untuk mencetak 50.000 pelatih memakai prosedur perekrutan dengan kriteria yang sangat khusus."
Nurdin menjelaskan, yang bisa diikutsertakan dalam penciptaan pelatih itu adalah mahasiswa atau alumni mahasiswa fakultas olahraga, guru SMP, dan guru SD. Mereka akan dijadikan pelatih sepak bola. Menurut dia, semua itu sudah dijalankan. (kmp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar