Pakistan seolah menjadi sebuah negara yang tak kunjung reda dilanda pertikaian dan keamanan menjadi sesuatu yang sangat mahal. Awal pekan ini, terjadi baku tembak antara tentara Pakistan dan gerilyawan Taliban yang mengakibatkan 46 orang tewas di lembah Swat dan Kazai Agency.
Di tempat lain, Distrik Malakan baku tembak yang terjadi menewaskan tiga anggota Taliban. Dan aparat keamanan Pakistan merilis berita berhasil menguasai empat markas Taliban di wilayah itu dan 28 anggota Taliban menyerahkan diri di Distrik Bajor Agency.
Sementara itu, bom yang meledak di Distrik Tirmagara ketika rapat sebuah partai berlangsung menelan korban 56 orang lebih dan 80 orang luka berat.
Para saksi mata mengatakan, hari Senin itu, jam 12 waktu setempat tiba-tiba seseorang anak muda berumur 15 tahun mengenakan pakaian hitam masuk ke tengah-tengah kerumunan orang lalu meledakan dirinya sendiri dengan bom. Sehingga 15 orang tewas seketika ditempat kejadian, sampai saat berita ini dirilis korban jiwa yang meninggal bertambah menjadi 56 orang lebih dan 80 orang luka berat.
Beberapa fakta yang menjadikan kecurigaan berkembang adalah, beberapa kasus pemboman dan peledakan diri, ditemukan fakta bahwa pelaku pemboman yang meledakkan diri diketahui tidak berkhitan. Kasus peledakan yang terjadi di Lahore adalah salah satunya. Temuan polisi ini memunculkan spekulasi bahwa ada pihak-pihak tertentu yang bermain dalam berbagai kerusuhan yang terjadi di Pakistan. Ada kecurigaan para pelaku bom dan peledakan diri berasal dari luar Pakistan. Meski demikian, pihak aparat keamanan Pakistan belum berani mengumumkan temuan dan menduga siapa yang terlibat dalam berbagai peledakan. Yang pasti, besar kemungkinan para pelaku adalah bukan Muslim dan dari luar Pakistan, meski memakai busana seperti warga Pakistan. (SAB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar