Suka minuman soda bergula? Ada baiknya mulai membatasi jumlah konsumsi. Pasalnya, peneliti menyatakan bahwa mereka yang mengonsumsi paling tidak dua minuman soda bergula tiap minggu berisiko 87 persen lebih besar mengalami kanker pankreas yang mematikan dibandingkan mereka yang menghindari soda.
Peneliti belum yakin apakah minuman bersoda merupakan penyebab tunggal atau karena gaya hidup tidak sehat pengguna soda. Akan tetapi, beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa minuman ringan memicu peningkatan gula darah. Hal ini membuat pankreas mengalami stres tambahan.
Kanker pankreas merupakan salah satu dari 11 jenis kanker yang paling umum dijumpai di Inggris. Kanker ini juga merupakan salah satu jenis kanker yang mematikan. Kanker ini diklaim merenggut 7.700 nyawa setiap tahunnya. Aktor hollywood Patrick Swayze merupakan salah satu pasien yang meninggal tahun lalu.
Peningkatan gula darah
Dalam studi yang berlangsung selama 14 tahun ini, peneliti dari University of Minnesota melibatkan 16.000 laki-laki dan perempuan yang hidup di Singapura. Selama masa studi, ditemukan 140 kasus kanker pankreas.
Peneliti menemukan, partisipan yang mengonsumsi dua atau lebih minuman ringan bergula selama seminggu berisiko 87 persen lebih besar mengalami penyakit dibandingkan mereka yang tidak minum.
Menurut peneliti Dr Mark Pereira, orang-orang yang mengonsumsi minuman soda bergula secara teratur cenderung mengikuti pola diet yang lebih buruk dan gaya hidup yang tidak sehat. Pereira juga menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya hubungan antara kanker pankreas dengan jus buah.
Akan tetapi, Pereira meyakini bahwa peningkatan kadar gula dari minuman kalengan bisa memicu penyakit pankreas."Kadar gula tinggi dalam minuman ringan bisa meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang diyakini menjadi pemicu pertumbuhan sel kanker pankreas," tutur Pereira , seperti diberitakan melalui situs dailymail.com.
Bukti mengenai efek soda ini masih belum konsisten. Beberapa studi sebelumnya menemukan bahwa soda tidak sehat. Tapi ada juga temuan yang menyatakan sebaliknya. Meskipun begitu, Anda akan mengalami obesitas jika kelebihan asupan gula dan minuman bersoda. Dan kelebihan berat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus dan kanker payudara.
Para peneliti juga mengingatkan bahwa makanan bergula bisa meningkatkan kadar gula darah yang mempengaruhi kerja pankreas. Peningkatan kadar gula darah bisa menstimulasi pertumbuhan pankreas dan hal ini bisa memicu kanker.
Soda adalah minuman yang terkenal. Soda dipopulerkan salah satu produsen minumen dari Amerika yang telah beroperasi dari tahun 1800-an. Saat ini, soda sudah menjadi salah satu pilihan minuman ringan yang disukai orang. Meski rasanya enak, Anda harus hati-hati karena ternyata terlalu banyak minum minuman jenis ini berisiko merusak kesehatan.
Apa saja, sih, risiko minum soda bagi kesehatan?
Berikut ini data mengenai dampak negatif atas konsumsi minuman bersoda yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber.
Tidak menyehatkan
Soda terdiri dari fruktosa dan gula. Kalori yang dikandung sekaleng minuman itu 2% lebih banyak dari yang seharusnya diperoleh dalam satu hari oleh manusia berusia di atas usia 2 tahun. Anda harus paham bahwa soda umumnya tidak mengandung vitamin, mineral, serat, maupun protein. Jadi biarpun mengenyangkan, soda sama sekali tidak menyehatkan.
Dapat merusak pankreas dan menimbulkan diabetes
Minum soda dalam keadaan perut kosong (misalnya setelah berpuasa atau waktu bangun tidur di pagi hari) juga harus dihindari. Sirup dengan kadar fruktosa tinggi, soda, dan pemanis buatan yang terdapat dalam minuman soda dapat merusak pankreas Anda, yang menyebabkan meningkatnya berat badan. Jika kebiasaan ini diteruskan, lama-lama Anda akan mengidap penyakit diabetes.
Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang mengonsumsi soda lebih dari satu kaleng perhari memiliki risiko dua kali terkena diabetes tipe dua dalam jangka waktu 4 tahun ke depan, dari pada mereka yang mengonsumsi kurang dari satu kaleng perhari.
Rawan osteoporosis
Asam phosphoric dalam minuman bersoda pun berpotensi mengikis tulang. Pengikisan tulang tersebut membuat Anda jauh lebih cepat terkena osteoporosis.
Berakibat buruk pada saluran pencernaan (mulut, kerongkongan, dan ulu hati)
Campuran pada soda membuat perut Anda menjadi kembung dan mengakibatkan cairan lambung naik ke kerongkongan, sehingga ulu hati menjadi nyeri dan menimbulkan masalah bagi mulut, antara lain menyerang email dan membuat gigi jadi sensitif. Minuman yang satu ini juga bisa merusak otot kerongkongan, 'pintu' yang menghalangi cairan asam lambung naik ke kerongkongan.
Pemicu sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes yang termasuk di dalamnya obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida, rendahnya kolesterol baik (HDL), dan peningkatan gula darah. Orang yang minum satu kaleng atau lebih soda rendah kalori dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik sebanyak 50-60%.< Bisa menimbulkan kerusakan sel yang serius
Mengkonsumsi minuman bersoda dapat menyebabkan kerusakan sel yang serius. Sodium benzoat yang biasa terdapat dalam minuman bersoda memiliki kemampuan mengubah bagian penting dari DNA seseorang. Gangguan serupa ini biasanya terkait dengan proses penuaan dan penyalahgunaan alkohol. Sodium benzoat, yang berasal dari benzoic acid, telah digunakan selama bertahun-tahun oleh industri minuman karbonat untuk mencegah pertumbuhan jamur dalam industri minuman ringan. Tapi, prakteknya, bahan tersebut dicampur dengan vitamin C, sehingga sodium benzoat pun berubah menjadi kandungan karsinogenik yang disebut benzene. Bahan-bahan kimia tersebut memiliki kemampuan menimbulkan kerusakan pada DNA yang ada di mitokondria.
Merusak ginjal
Minuman soda yang mengandung asam fosfor ditengarai menjadi penyebab munculnya batu yang mengakibatkan penyakit ginjal. Mereka yang meminum lebih dari dua kaleng soda dalam sehari berisiko dua kali lipat terkena penyakit ginjal kronis. Asam fosfor mempunyai kemampuan menarik kalsium dari tulang. Residu ini kemudian berkumpul di ginjal dan menjadi batu yang berakibat gagal ginjal. Selain itu, semua kandungan kalsium yang terkikis tersebut berakumulasi di dalam pembuluh arteri, pembuluh vena, jaringan kulit, dan organ-organ tubuh. Inilah yang mempengaruhi fungsi ginjal (terlalu berat bagi ginjal untuk mengolah tumpukan kalsium dalam jumlah besar).
Akibat Buruk bagi Anak-Anak
Minuman bersoda dapat menimbulkan terjadinya obesitas pada anak-anak. Bocah berusia 12 tahun yang meneguk minuman ringan secara teratur akan mengalami kelebihan berat badan dibanding mereka yang tidak meneguk minuman bersoda.
Belum lagi minuman bersoda dapat merusak gigi. Sejumlah makanan yang mengandung gula, seperti jus buah, permen, dan buah kering, dan soda yang merujuk pada kehadiran karsinogenik ternyata menimbulkan kerusakan gigi.
Pada anak-anak pun minuman bersoda juga dapat menimbulkan ketergantungan kafein. Bila anak-anak menghentikan kebiasaan meneguk minuman bersoda, mereka akan mengalami gejala mirip dengan putus obat, seperti mual, sakit kepala, peningkatan tekanan darah, lekas marah, dan timbulnya masalah pada perut.
Soda ternyata juga dapat membuat kualitas otot menurun. Penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa phosphorus, yang biasanya terdapat dalam soda, dapat menguras kalsium tulang. Dua studi memperlihatkan bahwa remaja putri yang mengkonsumsi minuman bersoda dalam jumlah tinggi cenderung mengalami patah tulang. Mereka juga berpotensi kekurangan kalsium dan berdampak pada terjadinya osteoporosis di masa tua.
Bagaimana dengan soda diet?
Minuman ringan soda 'diet' memang punya kadar kalori yang rendah, tapi soda diet ternyata juga memicu resiko penyakit jantung, sama seperti jenis soda-soda lainnya. Artinya para peminum soda diet punya risiko yang sama besar dengan peminum soda bergula biasa.
Beda minuman soda biasa dengan soda rendah kalori terdapat pada pemanisnya. Sebagian besar minuman soda diet (rendah kalori) mengandung gula rendah kalori, salah satunya adalah aspartame. Banyak efek yang tidak bagus terhadap kesehatan yang ditimbulkan oleh aspartame. Penelitian lain juga membuktikan bahwa gula rendah kalori yang terdapat pada soda tidak berpengaruh pada penurunan berat badan, namun dapat meningkatkan berat badan, meski teori ini masih diperdebatkan.
Soda diet umumnya dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang diet, atau yang berusaha menjaga berat tubuhnya. Tapi apakah dengan mengkonsumsi soda diet, berat badan Anda dijamin tak akan naik? Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, orang yang minum soda diet masih memiliki 41% kesempatan untuk menjadi gemuk. Padahal minuman soda diet mengandung sedikit kalori. Hal ini ternyata disebabkan bahwa saat minum soda diet, seseorang akan berpikir telah mengurangi asupan kalor ke dalam tubuh, sehingga mereka pun merasa bebas mengkonsumsi makanan tinggi kalori. Soda diet juga sebenarnya merangsang nafsu makan. Penjelasan-nya, rasa manis yang terdapat pada soda diet sebenarnya menciptakan keinginan untuk memakan makanan manis lebih banyak. Secara tak langsung, asupan kalori Anda pun meningkat.
Meski produsen soda berdalih bahwa produknya aman untuk dikonsumsi, telah banyak riset yang dilakukan yang membuktikan sebaliknya. Untuk menyikapinya, ada baiknya Anda bijak mencari banyak informasi. Selain itu, ada baiknya Anda memilih alternatif minuman lain yang lebih menyehatkan.
Anda bisa mengganti soda dengan air putih, sari kedelai, susu, jus buah tanpa gula, teh hijau atau teh hitam, dan sebagainya. Karena sesunguhnya, tujuan dari makanan dan minuman yang kita asup adalah demi kesehatan dan kelangsungan tubuh kita. (fn/mi/hw) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar