Anda yang mahir mengemudi mobil, pasti tahu persis fungsi kaca spion. Komponen penting yang biasa diletakkan di kabin bagian depan serta di kiri kanan bodi ini berguna untuk memantau kondisi sekeliling apabila kendaraan ingin bermanuver seperti ingin berbelok, berputar atau berpindah jalur.
Pada kondisi biasa, misalnya jalan lurus dan atau jalan sepi, kaca spion nyaris tidak berfungsi. Dalam keadaan ini, pengemudi lebih berkonsentrasi untuk melihat jalan di depan daripada terus-menerus memelototi kaca spion.
Pendeknya, kaca spion hanya dilihat sekali-sekali. Bukan sepanjang perjalanan. Terus menatap kaca spion bisa menyebabkan kendaraan sama sekali tidak bergerak.Kalaupun bergerak, bisa jadi kendaraan akan masuk lubang atau menabrak pohon karena keadaan di depan kendaraan tidak terpantau.
Dan, inilah nilai kehidupan yang paralel dengan operasional sebuah kaca spion.Kaca spion dalam kehidupan adalah masa lalu. Jika anda terus-menerus terjebak untuk melihat masa lalu, apalagi masa lalu yang penuh dengan kejadian-kejadian buruk seperti kegagalan dalam mencoba, latar belakang kehidupan yang serba kekurangan, penghinaan dari banyak orang dan sebagainya, bisa jadi akan jadi penyebab anda tidak akan pernah mampu mencapai masa depan.
Mengingat masa lalu setiap saat tidak penting. Terus memperhatikan latar belakang kehidupan yang kelam tidak penting. Masa lalu, atau latar belakang hanya penting pada saat-saat tertentu, misalnya ketika kita dihadapkan pada situasi yang hampir sama. Ketika kita pernah tertipu, kita harus waspada agar kejadian itu tidak terulang kembali. Silahkan diingat-ingat, rentetan kejadian apa saja yang membuat kita tertipu.
Tetaplah fokus pada masa depan anda.Pandanglah dengan konsentrasi penuh. Ketika anda ingin bermanuver, bolehlah sesekali menoleh pada masa lalu.Keluarlah dari penjara masa lalu.Latar belakang kehidupan yang kelam tidak penting untuk terus diingat-ingat.Yang terpenting adalah latar depan, dimana harapan masa depan menanti untuk dicapai!
(sudah dimuat di Harian Semarang edisi Sabtu, 8 Januari 2011/wi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar